h a

h a

Jumat, Juni 14, 2013

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat

Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah kesepakatan bersama untuk membantu rakyat kecil yang terkena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). BLSM adalah satu dari empat kompensasi yang digulirkan guna meredam dampak dari naiknya harga BBM. Sebanyak 15,53 juta keluarga miskin menjadi target penerima BLSM dan akan menerima uang tunai Rp 150.000 per bulan selama lima bulan. Selain BLSM, tiga kompensasi lainnya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan beras miskin. Program-program tersebut akan diserahkan pada pembahasan yang berkembang di rapat-rapat komisi, Badan Anggaran, dan pemerintah. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM terus bergulir dan akan segera diputuskan dalam waktu dekat. Pemerintah menaikkan harga BBM untuk menyelamatkan keuangan negara. Menurut saya, pemberian BLSM, harus tepat sasaran dan disalurkan melalui mekanisme yang aman. Adapun cara yang harus dilakukan guna mengalirkan BLSM yang baik adalah pertama, memperketat pengawasan dan pengendalian penyaluran BLSM agar tepat sasaran dan mencegah terjadi penyimpangan. Kedua, menyusun langkah-langkah dan pemetaan antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin terjadi dapat menghambat pelaksanaan BLSM. Ketiga, memastikan bahwa penerima manfaat BLSM adalah masyarakat yang terkena dampak langsung kenaikan BBM. Keempat, melibatkan berbagai pihak untuk mempermudah penyaluran dan pelayanan bagi penerima manfaat program BLSM.Pengamat menilai pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat  (BLSM) sarat muatan politis dan tidak solutif. Walaupun dana yang digelontorkan cukup besar, keuntungan yang didapat hanya bersifat sementara Bantuan tunai menurutnya lazim digunakan di banyak negara menjelang pemilu. Keuntungan politis yang didapatkan dengan cara ini dikatakan sangat besar. Pemerintah butuh solusi permanen yang bisa diandalkan untuk membantu rakyat mendapatkan BBM murah. 
Salah satu energi yang dipandang pro rakyat yaitu penggunaan ethanol sebagai bahan bakar. Penggunaan ethanol dapat menghemat  sekitar Rp 40 triliun dari subsidi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar